Raga ini diam,suara ini sama sekali tak mengeluarkan
bebunyian apapun,tapi apalah artinya jika gaduh benar-benar meratai semua
permukaan hati..
dentuman demi dentuman seperti menghantam meretakkan
dinding-dinding yang selama ini menjadi tempat bersembunyi terbaik bagi saya..
sudah dapat dipastikan,segala isi otak dan hati kini mereka
begitu kompak protes,meminta agar seluruh yang ada pada mereka di muntahkan
saat ini juga..
dan saya hanya diam,mengerjapkan mata beberapa kali,paling
tidak coba menegaskan pada si otak dan si hati untuk tunduk kepada saya si
empunya kuasa atas mereka..
berbantah sama saja seperti menyumbat pernafasan saya,tau
bagaimana rasanya kan?? beberapa kali hati ini berteriak nyaring di dalam sana :
“bolehkah waktu berhenti sejenak,?
atau melambat dari biasanya,? hanya ingin lebih lama ada disini,disamping
kamu..”
Saya masih tetap diam,namun begitu gesit mata ini menangkap
dan merekam seluruh gerak-geraknya yang mungkin akan lama saya rindukan.. :’)
Kali ini benar-benar ingin melupakan segala macam kecewa
yang sebenarnya ingin saya perlihatkan padanya,dan menikmati waktu-waktu yang
begitu mahal untuk dapat saya beli kembali..
Kamu..Terimakasih karena tetap baik-baik saja :)